1 Jelaskan tujuan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja! 2) Sebutkan undang-undang yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja! 3) Sebutkan 8 potensi dan resiko kecelakaan kerja di bengkel otomotif! Kunci Jawaban: 1) Tujuan penarapan keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai beriku: a. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. b. Bekerjadi bengkel otomotif merupakan suatu pekerjaan yang memiliki resiko bahaya kecelakaan cukup tinggi. Hal ini karena pekerjaan dan alat-alat yang digunakan untuk bekerja terbilang berat dan membahayakan. Setiap pekerjaan tentu memiliki resiko kecelakaan masing masing, tak terkecuali pekerjaan di bengkel otomotif. Maka dari itu perlu adanya penerapan sistem keselamatan kerja sebagai Berbagiinformasi OTOMOTIF yang bermanfaat. Friday, 4 September 2015. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Semua hal tersebut tentunya mempunyai dasar, yaitu kesehatan dan keselamatan kerja di Bengkel. Ungkapan mengatakan bahwa "Lebih baik mencegah daripada mengobati". APD merupakan solusi pencegahan yang paling mendasar dari segala macam Menciptakansuatu sistim keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman efisien dan efektif. Sebagai mana yang telah tercantum didalam Undang Undang No. 1 Tahun 1970 Memahamikegiatan praktik yang terkait dengan seluruh proses produksi dan teknologi yang diaplikasikan dalam industri tekstil, antara lain proses produksi dan mesin-mesin tekstil; 5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH), dan budaya kerja industri di lingkungan kerjanya; 6. KeselamatanKerja K3; Otomotif; Motor Diesel; Elektronika; Pendidikan; PENGETAHUAN; Sosial Media; Hubungi Kami; Search. Alat pelindung harus dipelajari dan digunakan dengan benar di ruang kerja Anda. keselamatan kerja peralatan umum bengkel. Mei 15, 2021. keselamatan kerja saat dibengkel. Mei 14, 2021 PengaruhKeselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Mekanik Di Bengkel Mobil Resmi Daerah Jember Hasbi, Fariz Lutfan (2021) Jurusan Teknik > Prodi D4 Mesin Otomotif > Tugas Akhir: Depositing User: Fariz Lutfan Hasbi: Date Deposited: 01 Sep 2021 21:22: Demimenjamin terlaksananya hal tersebut, K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja sudah diatur dalam sebuah Undang-Undang Ketenagakerjaan. Tak hanya itu, perusahaan dan pekerja juga harus mengetahui mengenai keselamatan kerja sesuai dengan standar yang berlaku di dalam UU. Mari simak penjelasan mengenai peralatan K3 apa saja yang diperlukan Ko3MqH. Dalam bidang otomotif keselamatan dan keamanan dalam bekerja sangat diperlukan. Baik dalam hal perawatan maupun perbaikan kendaraan. Namun sebenarnya apa sih keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang otomotif itu? Pengertian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bedasarkan Mangkunegara 2002 mengenai keselamatan dan kesehatan kerja merupakan pemikiran serta upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah maupun rohaniah secara khusus untuk tenaga kerja, dan umumnya untuk manusia, dan merupakan hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Pengetahuan Dasar Keselamatan dan Kesehatan kerja Dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja K3 di lapangan, perlu diketahui bahwa tujuan diterapkan K3 adalah untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Adapun beberapa istilah yang terkait dengan kecelakaan kerja yaitu 1. Bahaya Hazard adalah segala sesuatu keadaan atau tindakan yang berpotensi untuk menyebabkan kecelakaan cidera pada manusia, kerusakan pada alat/proses/lingkungan sekitar, cidera atau kerusakan tidak akan terjadi apabila tidak ada kontak langsung. 2. Resiko Risk adalah kemungkinan kecelakaan yang dapat terjadi karena suatu bahaya, kemudian bisa memicu suatu insiden. 3. Insiden Incident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat mengakibatkan cedera pada manusia atau kerusakan pada alat/proses/lingkungan sekitar hampir celaka. 4. Kecelakaan Accident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan, tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian material, disfungsi atau kerusakan alat/bahan, cidera, korban jiwa, kekacauan produksi. Kecelakaan tidak harus selalu ada korban manusia atau kekacauan, yang jelas dampak dari kecelakaan akan menimbulkan kerugian. Setiap kecelakaan yang terjadi dikarenakan faktor penyebab sebagai berikut a Unsafe Condition Kondisi yang tidak aman Beberapa contoh kondisi yang tidak aman antara lain; Peralatan kerja yang sudah tidak layak dipakai Peralatan kerja yang tidak ergonomis Tempat kerja yang tidak bersih dan tidak rapi Mesin yang memiliki roda tidak dipasang penutup Kurangnya sarana pengaman di tempat kerja b Unsafe Action Kelalaian/Tindakan yang tidak aman Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang untuk bertindak kurang aman dalam melakukan pekerjaan, antara lain Tenaga kerja tidak tahu tentang a Bahaya-bahaya di tempat kerja b Prosedur kerja aman c Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja K3 d Instruksi Kerja Kurang berkompetensi yaitu dalam a Mengoperasikan mesin-mesin b Memakai alat-alat kerja yang sesuai c Jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan Penyimpangan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja K3 yaitu a Menempatkan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bidang pekerjaannya b Penegakan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang lemah c Paradigma dan komitmen keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak mendukung d Tanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak jelas e Anggaran yang tidak mendukung f Tidak ada audit keselamatan dan kesehatan kerja Konsep pencegahan kecelakaan pada penerapan keselamatan dan kesehatan kerja K3 dapat menggunakan pendekatan 4-E yaitu Education Pendidikan Tenaga Kerja harus mendapatkan bekal pendidikan & Pelatihan dalam usaha pencegahan Kecelakaan. Pelatihan K3 harus diberikan kepada seseorang sesuai dengan beban dan tanggung jawabnya dan dilakukan secara terus menerus. Contoh pelatihan dasar keselamatan dan kesehatan untuk karyawan baru,pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja supervisor, pelatihan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Engineering Merekayasa/Pengaman Rekayasa dan Riset dalam bidang Teknologi dan Keteknikan dapat dilakukan untuk mencegah suatu kecelakaan. Contoh pemasangan encinerator pada tangki bahan kimia,pemasangan safety valve pada bejana tekan, pemasangan alat Pemadam otomatis , memberdayakan robot , dan lain-lain. Enforcement Penegakan peraturan Penegakan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja dan pembinaan berupa pemberian sanksi yang harus dilaksanakan secara tegas terhadap pelanggar peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. Penerapannya harus konsisten dan konsekuen. Emergency Response Penanganan Darurat yang berarti orang lain yang memasuki tempat kerja yang memiliki potensi bahaya besar harus memahami langkah – langkah penyelamatan bila terjadi keadaan darurat. Contoh kebocoran tangki bahan kimia, kebakaran, bencana alam, dan lain-lain. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Bidang Otomotif Berikut merupakan macam-macam keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 dalam bidang otomotif a Kondisi Lingkungan Bengkel Otomotif. Dalam penerapan konsep keselamatan kerja, satu hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana lingkungan kerjanya. Sanga penting untuk memahami lingkungan kerja sebelum menerapkan keselamatan kerja sebab di lingkungan kerja itulah proses bekerja terjadi dan, bengkel otomotif merupakan lingkungan kerja dengan spesifikasi kondisi yang khusus. Di bengkel otomotif ini, banyak kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Dan, aspek inilah yang seharusnya diperhatikan. Hal-hal yang harus diperhatikan pada bengkel otomotif meliputi Lebar Ruangan Lebar Ruangan yang dibutuhkan untuk memerlukan servis tidak membutuhkan ruangan yang sangat besar, dengan ukuran 2x2 m sudah cukup untuk melaksanakan kegiatan servis. Ruangan yang terlalu besar ataupun yang sempit tidak baik untuk praktek servis, pada ruangan yang terlalu besar montir akan kesulitan untuk mencari dan merapikan alat-alat yang tercecer sehingga akan membuang waktu sedangkan pada ruangan yang sempit akan membatasi pergerakan pada saat melakukan kegiatan servis. Penerangan Ruangan Penerangan yang dibutuhkan di dalam bengkel adalah penerangan dari tempat terbuka yaitu dari cahaya matahari, namun apabila bengkel yang besar tidak selalu cahaya matahari dapat menerangi seluruh ruangan sehingga apabila ruangan bengkel yang besar perlu ditambahkan penerangan dari lampu, bengkel yang redup dapat merusak mata dari montir. Ventilasi Pada bengkel otomotif apabila tidak dilakukan pada ruangan yang terbuka maka perlu sebaiknya dibuat ventilasi udara, karena apabila ada hasil pembakaran dari motor yang kurang baik dapat menghasilkan gas-gas yang berbahaya bagi manusia Penempatan alat-alat Di sebuah bengkel otomotif, kita akan menjumpai beberapa hal, misalnya bahan yang mudah terbakar, bahan yang licin, tajam, alat-alat ukur, dan alat-alat servis. Agar tidak menimbulkan bahaya yang tidak diharapkan, alat-alat tersebut perlu ditempatkan dengan rapi dan baik. Penempatan alat-alat dapat disimpan ke dalam lemari sehingga pada saat digunakan dapat dicari dengan mudah. Rambu-Rambu K3 Untuk mengingatkan mengenai resiko bahaya pada saat melakukan pekerjaan di bengkel otomotif, Rambu-rambu K3 perlu ditempatkan pada tempat-tempat mudah dilihat. Dengan adanya rambu-rambu K3, pekerja akan lebih mengerti resiko dari bahaya yang ditimbulkan pada saat melakukan suatu pekerjaan sehingga hasil kerja dapat sesuai dengan yang diharapkan. b Alat Keselamatan Kerja di Bengkel Otomotif. Untuk menunjang tercapainya keselamatan kerja di bengkel otomotif, maka kita perlu mempersiapkan beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan dalam program ini. Alat dan bahan tersebut harus kita sediakan di bengkel otomotif sehingga pada saat diperlukan dapat kita pergunakan sebaik-baiknya. Alat dan bahan yang kita maksudkan meliputi Tabung Pemadam Kebakaran Ini merupakan alat pemadam kebakaran standar. Dengan alat ini, maka kita dapat memadamkan api yang mungkin tercipta di bengkel otomotif kita. Hal ini mengingat bahwa beberapa bahan yang kita pergunakan di bengkel otomotif bersifat mudah terbakar. Pasir Pasir yang kita maksudkan dalam hal ini adalah pasir kering. Pasir ini kita gunakan sebagai penutup lantai yang tergenang air atu minyak pelumas yang tumpah. Dengan pasir ini, maka tumpahan minyak kita tutupi sehingga tidak menyebabkan kecelakaan saat ada orang yang menginjaknya. Kain Majun Kain majun merupakan berbagai kain bekas atau potongan sisa kaos atau baju yang bisa didapatkan dari penjahit. Kain ini digunakan sebagai lap atau lebih dikenal dengan majun sehingga kebersihan terjaga. Serbuk Kayu Gergaji Serbuk kayu gergaji adalah serbuk yang dihasilkan dari proses penggergajian kayu. Serbuk ini kita gunakan untuk menutup genangan air atau terutama minyak pelumas di lantai bengkel. Prinsipnya sama dengan pasir, tetapi dengan menggunakan serbuk kayu ini, lebih bersih dan mudah dibersihkan. Adapun alat-alat yang dibutuhkan pada saat melakukan servis antara lain berupa alat-alat ukur, kunci pas, kunci sok, tang, kikir, sikat, dan oli. Adapun cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja adalah a Pengendalian teknik mengganti prosedur kerja, menutup mengisolasi bahan berbahaya, menggunakan otomatisasi pekerjaan, menggunakan cara kerja basah dan ventilasi pergantian udara.b Pengendalian administrasi mengurangi waktu pajanan, menyusun peraturan kesehatan dan keselamatan kerja, memakai alat pelindung, memasang tanda-tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan sistem penangganan darurat. c Kondisi manusia di bengkel otomotif, pekerja yang akan melakukan kegiatan servis perlu memiliki dasar-dasar pengetahuan mengenai kenderaan bermotor karena dengan adanya pengetahuan yang cukup, selain untuk efisiensi waktu juga untuk menghindarkan kesalahankesalahan penggunaan alat kerja ketika melakukan servis sehingga dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Pekerja bengkel juga perlu menjaga kesehatan karena dengan kondisi badan yang kurang sehat dapat menimbulkan resiko kecelakaan kerja. Selain itu perlu diadakan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap pekerja bengkel sehingga dapat mengurangi resiko penyakit yang berbahaya seperti keracunan gas. Oleh sebab itu untuk mengutamakan K3 pada saat bekerja di bengkel servis kenderaan bermotor, manusia sebagai pelaku kegiatan perlu memiliki kemampuan tentang servis, menjaga kesehatan dan juga perlu mematuhi aturan-aturan K3 yang ada di bengkel otomotif sehingga dapat meningkatkan hasil kerja. K3 dalam bengkel otomotif sangat dibutuhkan untuk menghindari kecelakaan kerja, hal-hal kecil seperti oli yang bercecran saja dapat membahayakan para pekerja karena dapat mengakibatkan pekerja terpeleset, bensin yang berceceran juga sangat berbahaya karena dapat memicu kebakaran, gas buang yang dibiarkan dibuang keluar tanpa adanya filterisasi akan mengakibatkan gangguan kesehatan. Kecelakaan yang timbul di bengkel otomotif akan mengakibatkan kerugian baik kesehatan maupun material yang besar. Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja k3 sangat penting untuk pekerjaan dalam bidang otomotif. Selain itu terdapat macam-macam keselamatan dan kesehatan kerja di bidang otomotif. alat keselamatan kerja bengkel – APD atau Alat Pelindung Diri adalah Sekumpulan alat Penjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 yang juga berupa semboyan mayoritas Perusahaan Industri terutama Pabrik Sawit. Alat-alat Pelindung diri merupakan sekumpulan alat/barang pelengkap dari pekerja yang bekerja di perusahaan itu sendiri. Di sebuah Pabrik Minyak Kelapa Sawit, tiap-tiap pekerja umumnya dibekali beberapa APD antara lain Helm Safety, Sepatu, Seragam kerja hingga Sarung tangan. Namun bagi kamu yang berada di bagian bengkel atau bernaung dibawah pisi Maintenance, itu saja tidak cukup. Berikut beberapa APD yang wajib kamu kenakan saat bekerja/berada di dalam lingkungan kerja pisi bengkel. Baca juga Lowongan Kerja Mekanik 1. Baju Kerja Baju khusus maintenance difungsikan untuk melindungi badan dari bahaya-bahaya yang mungkin terjadi selama proses perbaikan suatu kerusakan, misalnya Hawa panas dan percikan api. Dianjurkan juga untuk memakai pakaian bahan dasar Cotton, mengingat iklim di Indonesia yang panas. Baca juga Menjaga Kesehatan Kerja di Shift Malam Contohnya dalah Wearpack. Wearpack sendiri selain di desain sebagai seragam kerja mekanik, juga mencerminkan status kamu sebagai seorang mekanikal. Banyak jenis Wearpack yang bisa kamu temukan mulai dari toko hingga internet untuk digunakan setiap hari kerja. 2. Safety Shoes Sepatu keselamatan ini terbuat dari kulit yang bersifat isolator alias anti sengatan listrik. Bagian depan sepatu mengandung baja yang akan melindungi kaki dan jari-jari kaki dari timpaan bahan material seperti besi, baja dan logam. Banyak jenis merek yang tersedia dengan berbagai ragam dan variasi, contoh Safety Shoes yang bisa kamu gunakan antara lain adalah CHEETAH Safety Shoes, KING’S Safety Shoes Comfort, BATA Bickz hingga Dr. OSHA Safety Shoes. 3. Kacamata Pelindung Digunakan untuk melindungi mata dari bram-bram yang berterbangan, terutama bagi operator bubut. Kacamata pelindung yang dipakai harus menutup seluruh bagian mata, namun tidak mengganggu pandangan operator. Dan terakhir harus membuat lobang kecil sebagai aliran hawa ke mata. Jenis-jenis perlindungan mata yang bisa kamu kenakan antara lain Safety Spectacles, bermanfaat untuk melindungi mata dari fragmen terbang seperti benda dan partikel-partikel halusSafety Goggles, berguna untuk menyelamatkan mata pengguna dari bahan gas seperti asap, uap, kabut dan cairan. Safety Goggles memberi segel ke seluruh tepi bagian Shields, merupakan jenis perlindungan wajah penuh untuk menghindari terjadinya cipratan kilat api. Ketika dipakai sendiri, wajah perisai tidak terlalu melindungi mata dari bahaya dampak, harus dibarengi juga dengan jenis kacamata diatas. 4. Helm Kerja Helm kerja digunakan untuk melindungi bagian kepala dari beberapa kemungkinan bahaya seperti Timpaan bahan material, benturan, Lilitan, kotoran dan bahaya lain pada kepala dan rambut. Helm yang digunakan juga setidak-tidaknya masih layak untuk dipakai alias tidak pecah maupun sompel. 5. Sarung Tangan Sarung tangan tentunya berfungsi sebagai perlindungan seluruh bagian hingga ke pergelangan tangan. Sarung tangan untuk para mekanik juga berbeda dengan sarung tangan biasa. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut Rubber Gloves, untuk melindungi tangan dari pekerjaan yang berhubungan dengan listrikMetal Mesh Gloves, melindungi dari benda berbahan metal dan tajam, juga terhadap ancaman luka pada tanganLeather Gloves, Perlindungan tangan terhadap permukaan-permukaan yang kasarSarung tangan anti panas, melindungi tangan dari panas dan percikan api las saat mengelas Welding. 6. Pelindung telinga Di kawasan pabrik terutama industri, umumnya ada kebisingan dimana-mana. Kebisingan semacam ini akan mengganggu konsentrasi saat bekerja yang bisa menyebabkan timbulnya kecelakaan saat bekerja. Berikut 2 jenis alat pelindung telinga yang direkomendasikan Ear Plug, adalah jenis penutup telinga yang biasanya terbuat dari foam, busa, spons dan Rubber terbuat dari bahan karetEar Muff, jenis penutup telinga yang lebih besar ketimbang ear plug. Alat ini mirip seperti head set untuk mendengarkan musik. Namun sayangnya tidak bisa dipakai berbarengan dengan helm kerja. Baca juga Bagian-bagian Mesin Bubut Demikianlah 6 Jenis Alat Pelindung Diri saat bekerja di pisi Maintenance Perusahaan Industri, semoga bisa memberi manfaat dan terima kasih. Jakarta, – Riset Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat AS menyebutkan seorang mekanik lebih berpotensi mengalami kecelakaan kerja cedera ringan hingga fatal dibandingkan rata-rata pekerja lainnnya di bidang otomotif. Berbagai kecelakaan kerja yang mengancam para mekanik di industri otomotif seperti keseleo dan otot tegang akibat gerakan berulang. Kemudian, cedera mata akibat bahan kimia berbahaya seperti luka bakar kimia. Selanjutnya, tergelincir, tersandung, dan jatuh, serta dua cidera lainnya yakni cedera terkait alat tangan dan cedera kerusakan sistem. “Banyak kecelakaan terjadi di industri otomotif karena peralatan yang tidak berfungsi dan kesalahan manusia,” tulis Closed Loop Recycling CLR dalam resminya pada Jumat 5/5/2023. Penggunaan alat pelindung diri APD melindungi pekerja bengkel mobil dari potensi cedera atau bahaya keselamatan. Langkah ini direkomendasikan Occupational Safety and Health Administration/OSHA Organisasi Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di AS berupa celemek dan coverall. Kemudian, mantel, celana, topi. sarung tangan, bantalan lutut untuk bekerja di mobil, kevlar, pakaian pelindung bahan kimia, kacamata pengaman, dan bantalan busa. Sementara itu harga APD untuk industri otomotif dinilai masih tinggi bagi pekerja sampai sekarang. Kondisinya didasarkan sebagian APD hanya dapat mekanik mobil hanya sekali pakai seperti sarung tangan, celemek, jaket, dan tikar penyerap minyak Untuk mengatasi ini dapat dilakukan pencucian APD, sehingga bisa digunakan kembali oleh seorang mekanik mobil. “Kumpulkan semua APD kotor Anda dari bengkel atau pabrikan mobil Anda dilanjutkan dengan pengiriman kepada mitra pencucian,” tutur CLR. Mitra pencucian akan memisahkan dan menyortir APD berdasarkan jenisnya guna mencuci secara benar. APD akan dibersihkan dengan bahan kimia industri yang tidak berbahaya. “APD akan diperiksa dengan detektor logam untuk memastikan tidak ada benda atau bahan tajam di dalamnya. Setiap partikel logam dihilangkan dari APD,” ujar CLR. Mira pencucian juga akan memeriksa kualitas dan kerusakan yang terjadi pada APD seperti robek dan kimia. Jadi, minyak atau cairan apapun bisa diekstraksinya. adm Read Next 7 hours ago Ini Hasil Visum Pekerja PG Kebonagung Tewas Kecemplung Mesin Penggilingan 1 day ago Disnaker Malang Bilang Ini Terkait Kematian Pekerja di PG Kebonagung 2 days ago Cara Semen Indonesia Pantau Area Tambang Agar Sesuai Kaidah K3 3 days ago Mengapa KAI Masih Wajibkan Pakai Masker di Area Fasilitas dan Kereta Api 3 days ago Elnusa Bilang Ini Terkait Kecelakaan Kerja di Area Pertamina 6 days ago RSA UGM Gondol PPKM Award’ atas Penerapan APD Level 3 Standar WHO 6 days ago Pekerja Tewas Tergilas Mesin Penggiling Tebu di Pabrik Gula